Sunday, September 26, 2010

Pengaruh Usia Pada Perilaku Pria

Umur pria, satu barometer paling akurat untuk mengetahui kadar mental, emosi dan jiwanya.

20 - 24 tahun:
Love-Fickle Years

"Pria di awal usia 20-an biasanya berada dalam masa transisi. Tak heran, bila mereka semudah itu putus dan jatuh cinta lagi," kata Warren. Desir hormon testosteron yang begitu hebatnya bersaing ketat dengan keinginan
mereka untuk masih bebas bermain bersama para teman prianya. Simak saja pengakuan Ingrid, 20 tahun yang merasa bahwa Antony pacarnya mengalami konflik batin berikut. "Saat kami berduaan, ia tampak sangat manis dan penuh perhatian, terlihat dari semangatnya. Tapi saat kami berada di sekitar temannya, ia langsung tak mempedulikan saya," ujar Ingrid.

Mereka juga biasanya belurn bisa mengkomunikasikan isi hatinya terhadap wanita.---Masalah terberat pada pria usia ini, sulit mengekspresikan isi hati karena belum begitu kenal diri sendiri. Walau merasa sudah bisa
berkomunikasi dengan wanita, biasanya keinginan untuk merdeka akhimya membatasi perasaan mereka terhadap lawan jenis. Sehingga, lagi-lagi, mereka jadi sulit dimengerti wanita. Tapi konon pergulatan dalam hati merekalah si sumber gairah dalam berpacaran.

Gaya romantis:
Bisa jadi Anda adalah wanita pertama dalam hidupnya. Tetapi bisa juga wanita yang kesekian. Dalam hal ini yang penting Anda adalah fantasi cintanya yang jadi nyata, dan selalu memperlakulcan Anda seperti itu. "Pria
usia ini cenderung memuja berlebihan, dan ulah romantisnya cenderung klise," ungkap Warren.

Saat berduan dengannya:
Kuatkan diri saat menghadapi kenakalannya. Makumlah, di usia ini kehidupan seksualnya dalam kondisi prima. Keinginan coba-coba dan bereksperimen sangat besar. Melirik sana-sini pun bisa ia lakukan. Seks adalah salah satu cara utama mereka mendekatkan diri dengan pasangan," Pepper Schwartz, PED, seorang profesor sosiologi dari University of Washington. Tapi itu bukan berarti mereka selalu menginginkan Anda secara fisik. Cumbu rayu saat bermesraan bersamanya adalah juga pertanda kasih sayang. Dan kedekatannya dengan Anda akan memperluas wawasannya tentang cinta.

Tingkat keseriusan:
Meski sering menghadiahi Anda barang 'manis', ia akan lebih sering menghindari waktu berduaan. la lebih suka pergi bareng teman atau double date. "Buat mereka, yang ideal adalah kencan bareng teman-teman," Alvin Baraff, Ph.D., penemu serta Direktur Man Center, Washington D.C.

Ingat, mereka ini sangat menjunjung tinggi pendapat para teman, yang berarti termasuk Anda. Pada akhimya, trik paling oke untuk dekat dengan pria di usia ini, ungkap Warren adalah ---beri mereka 'ruang' untuk
bergerak, jangan terlalu dipaksa.".


25 - 29 tahun:
Commitment Crisis

Dari sebuah survei di Amerika, tampak bahwa pria pada umumnya menikah di usia 27 tahun. mungkinkah keseriusan itu mulai terlihat saat mereka menginjak usia seperempat abad? Bisa saja. "Di usia itu, mereka mulai berusaha memilah nilai-nilai egois dan komitmen untuk berhubungan serius, ungkap Warren. "Saat menemukan 'wanita menarik', ia pasti tak mau kehilangan, tapi juga tetap belum bisa kehilangan sepenulmya kemerdekaan diri mereka". Seperti yang diakui Yuli pada Cosmo. Menginjak usla ke-25, Budi, sang kekasih, terlihat mulai memikirkan kemungkinan semakin seriusnya hubungan mereka. Tak heran, jika 2 tahun kemudian, hubungan cinta mereka lanjut ke pelaminan.

Profil gaya rornantis:
Biasanya di usia ini, pada beberapa hubungan, pria bisa melihat lebih realistis. Mereka lebih terpikir kepada kesamaan ide dengan pasangan. Seperti dalam berdebat, pria usia ini cenderung mendengarkan pasangan. Saat ini, tren pacaran sudah lebih modern, sehingga hak wanita untuk didengar sudah rnulai jadi keharusan dalam satu hubungan. "Karena kesamaan kedudukan tersebut, pria di usia ini tak perlu bekerja keras untuk mencuri hati pasangan atau sekadar minta cium," jelas David Popenoe, Ph.D., profesor sosiologi dari Rutgers University. Wanita sudah berani memulainya.

Saat berduaan dengannya:
Pria di usia ini, menurut Baraff, cenderung untuk menyenangkan pasangan. Para pria cenderung untuk lebih terbuka tentang apa yang dia mau, juga menginginkan yang sebaliknya dari pasangan mereka.

Tingkat keseriusan:
Pria di akhir usia 20-an ingin agar pasangan memiliki hal-hal penting yang mereka juga punya. Seperti karier, gagasan-gagasan menarik, serta mandiri," jelas Popenoe. Ellis juga menambahkan, -1a akan terlihat mulai serius memandang segala hal. Termasuk menginginkan pasangannya bukan lagi just for fun'. Karena itu hanya membuang waktu mereka."

jangan lupa! Walau menikah adalah kemungkinan yang cukup besar bagi hubungan dengan pria di usia ini, tetap saja kehidupan lajang bisa jadi alternatif menarik bagi mereka. Makanya jangan heran, terkadang ketika Anda mengharapkanya untuk menikah, dia malah lari ketakutan. Karena ternyata mereka mulai merasakan fobia terhadap komitmen yang harus dibuat. Dan, bila Anda seusia dengannya, pria ini pasti bisa merasakan keinginan Anda yang besar menuju jenjang hubungan yang lebih serius. Berikan kepercayaan padanya, yakinlah bahwa satu hari nanti penyakit fobianya itu akan hilang dengan sendirinya, menuryt Schwartz. Pada umumnya, pria menikah. Hanya saja ia tak mau membuat keputusan terburu-buru."


30 - 34 tahun:
Settle Down Stage

Di awal usia 30-an, biasanya kehidupan sosial para pria mulai lebih tenang dan teman-ternannya yang segerombolan itu berguguran satu per satu. Menurut penelitian dari University of Michigan, 55 % dari pria usia 20 tahun bepergian rata-rata 3 sampai 5 kali serninggu. Sementara pria usia 30, berkurang hingga 15 %. "Mereka biasanya lebih suka segala sesuatu bersifat stabil, tenang, kalem, karena mereka punya karier yang oke dan merasa ini saatnya berhenti berfoya-foya di masa rnuda," ungkap Baraff. Saya rasa inilah waktu paling prima bagi pria, karena mereka tampak berpengalaman tapi belum sampai pada kata lelah.

Pria di usia mi biasanya menginginkan wanita yang menghargai diri mereka apa adanya. "Bukan hanya stabil dalam masalah keuangan, tapi dalam segala hal di hidupnya. Mereka tahu apa yang mereka mau," ungkap Popenoe, Hal yang membuat mereka tak hisa menerima kehadiran wanita yang berusaha mengubah
kepribadian mereka."

Profil gaya romantis:
Selalu berhubungan dengan Anda adalah hal teromantis yang bisa dilakukannya, dan biasanya ia akan tergantung dengan hal ini!. 'Anto mungkin bukan tipe pria suka berkata manis, tapi dia tahu hal-hal kecil
yang berefek lebih jauh dalam hubungan, yang bisa membuat saya bahagia,"cerita Renee, 27 tahun. "Seperti sekali sebulan, kami biasanya makan malam bersama di satu restoran favorit. Tak perlu rnewah, tapi yang periting kualitas obrolan dan kebersamaan yang kami rasakan."

Saat ia mulai sadar pertambahan usianya, menurut Baraff, ia merasa harus bersaing dengan pria lebib muda. Keuntungannya: ia selalu berusaba mencuri hati Anda, agar terus bersamanya.

Saat berduaan dengannya :
Saat pendekatan, pria di usia ini biasanya lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas."Keahliannya dalam bermesraan juga sudah lebih berpengalaman. Sehingga ia akan lebih eksperimental lagi dalam hal itu."
Dan lebih mengutamakan intensitas.

Tingkat keseriusan:
Yang pasti, pria di usia ini akan lebih berpikiran jauh ke depan. Walau ia belum berbicara tentang pernikahan, ia tetap akan membawa obrolan masa depan dalam pembicaraan saat berdua. ia merasa sangat nyaman dengan yang namanya tanggung jawab," ungkap Ellis,'Bahkan ia rela meletakkan akar-akar
dari tanggung jawabnya."

Tetap waspada! Bila ia adalah orang yang rendah hati atau sederhana, pastikan Anda bisa menerima diriya apa adanya. Besner menjelaskan bahwa pria seperti ini biasanya ingin tahu apakah Anda menginginkan dirinya hanya karena materi atau dirinya yang sebenarnya.


35 tahun:
Ripe for the Picking

Pria di usia ini biasanya lebih waspada dalam memberikan hatinya pada wanita. Karena pengalamannya dalam bercinta tentunya sudah banyak makan asam garam, menurut Ellis. Dan biasanya para pria ini sudah melewati
tahap-tahap 'trial and error' untuk sebuah hubungan.

Vera, 26 tahun merasakan adanya banyak pro-kontra selama jalan' dengan Aryo, 35 tahun. Ia seorang pria yang bisa memberikan ketenangan dalam diri dan sudah tidak macam-macam lagi. Apalagi saya suka sekali, dia bisa memanjakan saya," aku Vera," Tapi terkadang, saya diperlakukan bak muridnya saja. Hanya mendengarkan nasihatnya, tanpa pernah disela. Kami tidak sarna-sama belajar. Terkadang hal itu menyedihkan."

Menurut Ellis, "Kebanyakan pria di usia ini yang berkencan dengan wanita lebih muda merasa bahwa mereka punya kuasa untuk menyetir para wanita, karena mereka merasa punya lebih banyak pengalaman untuk diceritakan. 'Jangan terlalu diambil hati," ujar Baraff. Perasaan lebih berkuasa itu biasa muncul dalam rangka melindungi diri mereka sendiri, atau bagian dari meyakinkan bahwa keputusan yang pernah diambil itu benar.

Profil gaya romantis:
Biasanya pria di usia ini tahu betul cara memperlakukan wanita dengan benar. Bahkan menurut Warren, para pria yang sudah matang ini menyadari bahwa kematangan mereka adalah salah satu nilai jual diri mereka.

Saat berduaan dengannya:
Secara otomatis, kadar hormon testosteron dalam diri pria seusia ini sudah mulai berkurang. Walau tak punya stamina sehebat pria usia 20-an, ada satu keuntungan mereka: pengalaman yang tak terbeli dengan uang.

Tingkat keseriusan :
Banyak wanita merasa bahwa di usia ini, pria biasanya memiloh untuk hidup sendirian selamanya, menurut Warren. Padahal sesungguhnya, di usia ini, keinginan menikah tetap masih tinggi. "Bagi mereka yang sudah pernah menikah dan belum sempat punya keturunan, biasanya keinginan mernbangun keluarga tetap akan ada," ujar Warren.

Tapi hati-bati! Walau mereka ingin berkeluarga, bukan berarti tak ada hambatan dalam proses menuju tahap itu. Masih menurut Warren, sementara wanita biasanya semakin sedih karena tak jua bertemu si Mr. Right, pria rnalah cenderung sinis di usia matang. Bila ia seorang duda, keinginannya untuk rnengulang kernbah proses perkawinan jadi lebih kecil lagi. Bila belum pernah menikah, pria cenderung bisa keasyikan dengan masa lajangnya. Hidup sendirian tanpa merasa kesepian. Diperlukan sernangat dan dedikasi Anda untak menembus rasa pesimisnya itu. So, does anyone feel the challenge?

No comments:

Post a Comment

Thank you to leave a comment for kuyusku. We will get back to you as soon as possible. Have a great day!

Solusi Usaha di Masa Pandemik COVID-19

Sudah lama ingin mengeluarkan uneg - uneg yang ada dalam kepala, tapi baru kali ini saya berkesempatan untuk menuliskannya di blog ini, sil...