Thursday, June 21, 2018

Doa Ibu

DOA IBU LEBIH MULIA DARI DOA ULAMA BESAR SEKALIPUN

Di Hadromaut (Yaman), Setiap orang yang datang menghadap Habib Salim atau Habib Sepuh yang Alim di Tarim untuk minta di Doakan, selalu mendapat pertanyaan yang sama :

" Apakah kamu masih memiliki Permata (IBU) di Rumahmu ? "

Jika jawabnya masih, Maka beliau dengan halus mengatakan :
" Tahukah, bahwa doa Ibu untukmu , Lebih Mulia & Makbul dari pada Doa seorang Wali Besar sekalipun ? "

Rasulullah ﷺ bersabda : " Orang tua adalah Pintu Surga yang paling Tengah , maka jangan sia-siakan Pintu itu atau Jagalah ia ."
(HR. TIRMIDZI).

Ibu adalah Pintu Surga bagi Anak2-nya & Ayah adalah Jembatan menuju kepadanya

Air susu Ibu yang kita minum adalah saripati makanan hasil jerih payah keringat Ayahmu yang mencari Nafkah untuk keluarganya.
Karena itu Muliakan Mereka .
Mau keluar Rumah ?
Jangan Lupa Cium Tangan Ibu & Ayah

Bila kita sudah Bekerja/Berkeluarga, atau tidak Tinggal Serumah maka sering2-lah Mengunjunginya
.
Bila tidak memungkinkan , Telponlah , agar Hatinya Ridho,atas Seluruh Jerih Payah & setiap tetesan Susu yang telah menjadi Darah Daging kita .

Setidaknya , memberikan  Perhatian  kepadanya di Masa Tuanya , jangan melawannya...

Kesuksesan kita dalam belajar, dalam bekerja..tidak terlepas dari DOA seorang Ibu
Perbaiki Hubungan mu dengan Ibumu , maka kau akan mendapatkan Ketenangan & Kedamaian..

DOA Ibu menembus langit ke-7...tidak terhalang oleh apapun ...
Muliakanlah IBUmu , Syurga menantimu..

Semoga ALLAH Ta'ala Meridhoi & Selalu memberikan Rahmat+Barokah kepada ke-2 0rang Tua & Keluarga kita tercinta Aamiin YRA. .
آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Kato Nan Ampek

Nan ampek atau kato nan ampek adalah pedoman adat Minang dalam pergaulan sosial dalam nagari. Kato nan ampek terdiri dari:

1. Kato mandaki
2. Kato manurun
3. Kato mendatar
4. Kato malereng

Kato mendaki artinya dalam pergaulan seseorang seharusnya menghormati orang yang lebih tua, orang yang lebih tinggi pangkatnya, orang yang terhormat, dan orang yg berbangsa. Menghormati dalam berbicara dan berlaku.

Kato menurun artinya berbicara dan berlaku terhadap orang yang lebih muda dan yang lebih rendah pangkatnya.

Kato mendatar adalah cara berkata dan berlaku dengan teman sebaya dan dengan teman yang sama derajatnya.

Kato malereng antinya berkata dan berlaku terhadap orang - orang yang disegani, orang - orang yang sepatutnya dihindari. Bukan karena benci atau marah,  tapi kuatir kalau - kalau menyinggung perasaan orang itu. Kato malereng misalnya antara urang sumando dengan ninik mamak, atau antara orang berbesan.

Dengan siapa pun kita berhadapan, kata nan manapun yang kita pakai, sopan santun dan lemah lembut tetap diutamakan.

Wednesday, June 20, 2018

La Tahzan, Orang Baik


MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?

Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.

MENGAPA ORANG BAIK KERAP TERTIPU?

Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka buruk bahwa orang yg ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya.

MENGAPA ORANG BAIK SERING  DINISTA?

Karena orang baik tak pernah mau membalas. Ia hanya menerima, meski bukan dia yg memulai perkara

MENGAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?

Karena orang baik tak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, dan percaya bahwa suatu saat Tuhan akan mengganti kesabarannya.

MENGAPA ORANG BAIK SERING KALAH ?

Karena orang baik tdk ambisius menghalalkan segala cara utk meraih kemenangan.

MENGAPA ORANG BAIK DICEDERAI?

Karena orang baik sering berani mengungkapkan isi hatinya yg sebenarnya sehingga sering menjengkelkan penguasa yg zalim..

MENGAPA ORANG BAIK SERING DISINGKIRKAN ?

Karena orang baik dlm sistem yg buruk memang tidak mendapat tempat dan hanya boleh berada di pinggir.

APA BERARTI MENJADI  ORANG  BAIK ITU RUGI DAN SIA SIA ?

Tidak. Tetaplah jadi orang baik. Karena ukuran sukses dan bahagia di dunia ini relatif. Orang baik pasti sukses dan bahagia.

ORANG BAIK TAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA.

Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas semuanya, Tuhan-lah hakikatnya. Jika Tuhan menghendakinya, bagaimana ia akan mendebat atau melawan kehendak-NYA ?
Itulah sebabnya orang baik tak memiliki ruang dendam dalam kalbu & hati sanubarinya ..

"Jika engkau buka ruang-ruang di hatinya, akan engkau temukan banyak  doa, kasih dan tali persaudaraan yang dimilikinya."

SAUDARAKU ENGKAULAH ORANG BAIK ITU

Kisah Mr. Sirivat a.k.a Mr. Sandwich

Mr. Sandwich adalah seorang milyuner Thailand yang jatuh miskin saat krisis ekonomi Asia tahun 1997, lalu ia menjadi penjaja sandwich jalanan. 

Sirivat Voravetvuthikun, nama asli Mr. Sandwich, tadinya hidup super mewah sebagai pengembang properti dan pemain saham. 
Ia biasa berjudi, dan pernah menghabiskan Rp. 2 milyar dalam semalam.

Saat krisis, bank menyita seluruh propertinya, namun Sirivat masih berhutang Rp. 180 milyar.
Ia sempat depresi,
tetapi tidak bunuh diri seperti beberapa pengusaha lain yang bangkrut saat itu.
Sirivat menyalahkan dirinya karena terlalu rakus berhutang untuk bisnis.
Tetapi ia menerima kenyataan lalu memutuskan untuk berjualan sandwich di pinggir jalan dengan sebuah kardus yang dikalungkan di lehernya. 

Hari pertama, ia harus menahan malu mendengar orang bertanya:Anda kan multi milyuner, mengapa berjualan sandwich?
Ia menjual 40 sandwich hari itu. Ia pernah dikejar-kejar polisi karena berjualan di pinggir jalan. 
Kini usaha sandwich-nya bernilai lebih dari Rp. 45 milyar, meluas menjadi usaha restoran dan minuman kaleng.
Ia berencana membuka warabala serta mendaftarkan bisnisnya di bursa saham.

Walaupun sangat sulit,
Mr. Sandwich menerima hidup apa adanya.
Ia berkisah, ada seorang pengusaha menembak diri gara-gara bangkrut, tetapi ia tidak meninggal justru lumpuh! 

Motto Mr. Sandwich, “Lebih baik bangkrut daripada mati.” 

Keberhasilannya ini didukung oleh kemampuannya mengelola emosi negatif (malu, menyesal, depresi, dll). 
Ia tidak berandai-andai (“Coba waktu itu saya...”), karena ini tidak akan menyelesaikan masalah.

Fokus pada kegagalan justru akan membuat seseorang bertambah gagal.
Fokuslah pada masa depan.

Kata Nelson Mandela: "Jangan nilai aku dengan kesuksesanku, tetapi dari berapa kali aku jatuh dan bangkit kembali.”

SUATU SAAT KEHIDUPAN MEMBERIKU SEBUAH KOTAK PENUH KEGELAPAN.
BUTUH BERTAHUN-TAHUN BAGIKU UNTUK MENGERTI, BAHWA INIPUN SEBUAH HADIAH (Mary Oliver, adapted)

Life once gave me a box full of darkness.
It took me years to understand that this, too, was a gift.
(Mary Oliver, adapted)

Tetap Semangat !!!

Tuesday, June 19, 2018

Harga Seorang Tamu

MaasyaaAllah...

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah karena perilaku suaminya.

Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan  menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.

Lalu wanita tersebut keluar meninggalkan Rasulullah dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasul saw.

Setelah beberapa waktu...

Rasulullah pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah bersabda kepada sang suami : "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat.

Dia lakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasulullah akan pergi dari rumahnya setelah beliau mendapatkan kemuliaan dan merasa bahagia dengan keridhoan pasangan itu.

قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه

Rasulullah bersabda kepada suaminya : "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Maka sang istri melihat Rasulullah keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakang Rasulullah.

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلك.

Maka Rasulullah bersabda : "Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala', bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

"Maka inilah hikmah  memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya."

Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau dewasa.

Rumah yang di dalamnya turun rahmat  dan berbagai keberkahan dari langit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية

Rasulullah bersabda : "Jika ALLAH menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka ALLAH akan memberikan hadiah kepada mereka.

Para sahabat bertanya : "Hadiah apakah itu, ya Rasulullah...............?."

قال: الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت."

Rasulullah bersabda : "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم: كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة."

Rasulullah bersabda : "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk ke dalamnya."

وقال صلى الله عليه وسلم: " الضيف دليل الجنة."

Rasulullah bersabda : "Tamu adalah penunjuk jalan menuju Surga."

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه

Rasulullah bersabda : "Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

Mari saling bersilaturahmi.

Kisah Kesabaran Seorang Istri dan Harimau

Menaklukan Harimau

Suatu kali di sebuah desa, ada seorang istri yang mengeluhkan perubahan sikap suaminya. Sang suami yang kembali dari perang membela kerajaan, kini berubah perangainya. Jika dulu penyabar dan sangat menyayangi istrinya, kini menjadi gampang marah, mudah tersinggung, dan bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar.

Awalnya, sang istri berusaha terus bersabar dengan kondisi tersebut. Ia yakin, suaminya suatu saat akan berubah kembali seperti semula. Namun, beberapa bulan berlalu, entah mengapa perangai suaminya tidak juga berubah. Sang istri nyaris putus asa, bahkan sudah berniat menyudahi pernikahan mereka. Beruntung, saat mengadukan masalahnya pada seorang sahabat dekat, ia mendapat informasi adanya seorang pertapa di gunung yang sangat sakti.

Demi kecintaan yang mendalam kepada suaminya, sang istri pun menempuh perjalanan cukup jauh untuk bertemu dengan sang pertapa.

“Wahai pertapa yang baik, aku punya masalah dengan suamiku yang berubah sifatnya setelah pergi menunaikan tugas membela kerajaan. Apakah Anda bisa membuatkan ramuan sakti, atau adakah cara lain untuk mengembalikan sifat kasih suamiku seperti dulu?”

Tampak sang pertapa berpikir sejenak. “Memang, ada banyak orang yang berubah sifat setelah usai berperang. Sebenarnya itu wajar, mengingat perang meninggalkan banyak korban dan kepedihan. Jangan khawatir, ada sebuah cara untuk itu. Hanya perlu satu syarat lagi, agar harapanmu bisa terkabulkan.”

“Apa itu?” tanya sang istri tak sabar. “Aku pasti akan segera memenuhinya.”
“Aku hanya butuh tiga lembar kumis harimau di hutan!” sebut sang pertapa yang membuat sang istri kaget.
“Bagaimana aku bisa mengambil kumis dari binatang buas itu?”
“Semua terserah padamu. Kamu yang butuh ramuan ini, lakukan perintahku ini. Jika tidak, ramuan ini tak akan bisa bekerja seperti yang kamu minta,” seru pertapa tegas.

Meski berat syarat yang diminta—karena begitu besar cintanya dan tak ingin keluarganya berantakan—si istri menurut. Maka, setelah tahu ke mana biasanya harimau bersarang di tengah hutan, dikumpulkan keberaniannya untuk mengamati sang harimau. Beberapa hari mengamati, si istri mendapat akal. Di sebuah pagi buta, sebelum harimau keluar dari sarangnya, ia menyiapkan nasi yang dilumuri kuah daging di depan sarang harimau. Pelan sekali ia melakukan itu. Tentu, dengan hati berdebar, ia tak ingin membuat harimau terbangun dan menerkamnya. Lantas, dari jauh, ia pun mengamati, apakah harimau itu mau makan makanan pemberiannya.

Ternyata, meski semula didiamkan, lama-lama makanan tersebut mulai dijilati harimau dengan lahap. Si istri senang, taktiknya berhasil. Maka, hari-hari berikutnya—meski tetap dengan ketakutan yang masih bersisa—ia terus memberikan mangkuk nasi dengan aroma kuah daging.

Beberapa bulan berlalu. Saat itu, keberaniannya mulai bertambah. Sang harimau pun seperti sudah akrab dengan kebiasaannya menyediakan mangkuk nasi aroma daging. Saat ia mendekati sarang harimau, derap kecil langkahnya mulai dikenali sang harimau. Sehingga, tak lama ia menaruh mangkuk, sang harimau segera datang memakan dengan lahap. Begitu seterusnya, hingga akhirnya, si istri mulai berani lebih dekat lagi dengan harimau yang terlihat lebih jinak.

Tak terasa, delapan bulan lamanya. Akhirnya si istri dan harimau kini benar-benar menjadi sahabat akrab. Si istri sering mengelus kepala harimau, dan sebaliknya, harimau kerap bermanja-manja dengan si istri. Saat itulah, si istri dengan kelembutannya memohon pada harimau untuk mau memberikan tiga helai kumisnya sebagai bagian dari ramuan untuk suaminya.

Tak lama kemudian, si istri datang kepada sang pertapa untuk memberikan tiga helai kumis harimau tersebut. Sang pertapa pun bertanya, apakah benar itu adalah kumis harimau hidup yang asli. “Ceritakan padaku bagaimana kamu bisa mendapatkan kumis itu?”

Si istri lantas berkisah, bagaimana selama delapan bulan terakhir, ia mencoba menaklukkan keganasan harimau. Dari awalnya sangat takut, pelan-pelan mencoba memberikan makanan, hingga akhirnya menjadikan harimau itu sebagai sahabat.

Sang pertapa lantas mengangguk-angguk senang. Namun tiba-tiba, tiga kumis harimau itu bukannya dibuat ramuan, tetapi malah dibuang ke perapian dan segera lenyap tak berbekas. Si istri terkejut sekali dengan tindakan sang pertapa. “Pak pertapa, mengapa melakukan itu…? Itu adalah kumis harimau yang aku dapat dengan perjuangan sangat berat…!” ratap si istri.

Tenang, sang pertapa menjawab. “Kamu tak perlu ramuanku lagi. Kamu lihat, harimau yang ganas saja bisa takluk dengan kesabaranmu. Lalu, bagaimana jika hal yang sama kamu perlakukan pada manusia, yakni suamimu? Aku yakin, emosi yang sering muncul dari suamimu pelan tapi pasti bisa kamu taklukkan seperti kamu menjinakkan harimau itu. Pulanglah, kembali pada suamimu, dan perlakukan dia dengan kesabaran dan kasih sayang.”

Pembaca yang luar biasa,

Kisah tersebut adalah cerita tentang kegigihan seseorang dalam mencoba memecahkan masalah yang dihadapi. Butuh kesabaran ekstra—bahkan sangat lama—untuk mengatasi kondisi-kondisi yang kadang memang kurang mengenakkan. Tapi, semua bisa dihadapi dengan kesabaran dan ketekunan. Masalah datang bukan untuk ditinggalkan, tapi diselesaikan. Halangan dan rintangan memang kerap mengunjungi hingga membuat kita terasa tersakiti, tapi sebenarnya itu adalah “ujian” untuk membuat kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Untuk meraih sesuatu memang butuh pengorbanan. Tak ada proses yang berjalan instan. Seperti kisah si istri penakluk harimau yang saya bagikan ini.Kesabaran tingkat tinggi yang ditunjukkan mampu menjadi solusi luar biasa—yang bahkan dianggap mustahil pada awalnya—untuk mengatasi persoalan apa saja.

Mari, sadari bahwa semua berproses. Kuatkan keyakinan, tambahkan kesabaran, mantapkan ketekunan. Niscaya, akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meraih kemenangan sejati.

Salam sukses Luar Biasa!

sumber: andriewongso.com

Kisah Nyata: Seorang Anak Nasrani Yang Tertembak Saat Peringatan Maulid Nabi

Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

KISAH NYATA SEORANG ANAK NASRANI YANG TERTEMBAK SAAT PERINGATAN MAULID NABI

Pada saat itu, di Libanon Selatan, kebiasaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, mereka rayakan secara turun temurun dan selalu dimeriahkan dengan menembakkan senjata api ke atas untuk menunjukkan kegembiraan.

Ketika itu seorang anak Nasrani Dari keluarga Ghatas yang terkenal terlihat asyik menonton meriahnya peringatan Itu.

Tanpa disadari, sebuah peluru nyasar menembus kepalanya.

Anak itu pun jatuh tersungkur bersimbah darah dan seketika itu juga ibunya berteriak histeris.

Maka dengan segera anaknya dilarikan ke RS. GHASAN HAMUD.

Tetapi RSGH angkat tangan karena tidak mampu menangani pendarahan yg begitu hebat.

Lantas anak itu dirujuk ke RS. AMERIKA yang memiliki banyak dokter ahli dan spesialis.

Tapi begitu melihat kondisi anak itu mereka juga angkat tangan.

Karena panik penuh kecewa, ibu sang anak berteriak dengan kerasnya sambil berseru:

"Di manakah engkau Hai MUHAMMAD yang mengaku sebagai Nabi?

"Lihatlah apa yang dilakukan umatmu kepada anakku karena merayakan hari kelahiranmu"

Pada saat itu dokter kepala yang memimpin perawatan keluar ruangan menemui sang ibu dan memintanya agar melihat anaknya untuk yang terakhir kali.

Ibu nasrani itu dengan lemas dan dipapah masuk ke ruangan, diikuti dengan keluarnya para dokter.

Namun Keajaiban terjadi...

Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, ternyata dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur sambil berteriak:

"Tutup semua pintu dan jendela nya ibu!! Dia jangan diperbolehkan keluar!!

Antara percaya dan tidak Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan kondisi anaknya.
Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal.

Kondisi anaknya begitu sehat dan bugar serta tidak ada bekas luka tembakan sama sekali di kepalanya.
Apalagi bercak darah.

"Anakku apa yang terjadi..?“

"Ibu, dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.“

“Siapa dia sayang"?

“MUHAMMAD…
Muhammad...Ibu.“ jawab anak itu...

Subhanallah.....

Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh NABI AGUNG MUHAMMAD SAW.....

Beberapa menit kemudian...

Berkumpullah semua dokter untuk melihat kenyataan di hadapan mereka.

Maka ibu, anak dan semua dokter nasrani yang menyaksikan keajaiban tersebut saat itu juga mengikrarkan syahadat (masuk Islam).

"Kami bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah kecuali ALLAH dan Muhammad benar-benar utusan dan Hamba Allaah"

Ini kejadian nyata yang ditakdirkan oleh Allah untuk menunjukkan keagungan junjungan kita Sayyidina Muhammad Shalallaahu 'alaihi wasalam

Tiada yang tidak mungkin bagi Allah...!

Shallu 'Alan Nabi…!!!!

Kutipan - ceramah dari Ulama Libanon ...

KALAU BANGGA PUNYA NABI SEPERTI BAGINDA RASULULLAAH SAW, SILAHKAN BAGIKAN!!!

Semoga yang membagikan selalu mendapat pertolongan Allah SWT
AAMIIN..YAA.. ROBBAL 'AALAMiN

Belajar dari Mbah Jum Penjual Tempe

Oleh : Irene Radjiman

Begitulah beliau dipanggil. Aku sempat bertemu dengannya 5 tahun yang lalu saat berlibur di Kasian Bantul Yogyakarta. Nama desanya saya lupa.

Mbah Jum seorang tuna netra yang berprofesi sebagai pedagang tempe. Setiap pagi beliau dibonceng cucunya ke pasar untuk berjualan tempe. Sesampainya dipasar tempe segera digelar. Sambil menunggu pembeli datang, disaat pedagang lain sibuk menghitung uang dan ngerumpi dengan sesama pedagang, mbah Jum selalu bersenandung sholawat. Cucunya meninggalkan mbah Jum sebentar, karena ia juga bekerja sebagai kuli panggul dipasar itu. Dua jam kemudian, cucunya datang kembali untuk mengantar simbahnya pulang kerumah. Tidak sampai 2 jam dagangan tempe mbah Jum sudah habis ludes. Mbah Jum selalu pulang paling awal dibanding pedagang lainnya. Sebelum pulang mbah Jum selalu meminta cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu. Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukkan uang lebihnya itu ke kotak amal.

Saat kutanya : “kenapa begitu ?”

“karena kata simbah modal simbah bikin tempe Cuma 20 ribu. Harusnya simbah paling banyak dapetnya yaa 50 ribu. Kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah, harus dikembalikan lagi. Lha rumahnya gusti Allah kan dimasjid mbak, makanya kalau dapet lebih dari 50 ribu, saya diminta simbah masukkin uang lebihnya kemasjid.”

“Lho, kalo sampai lebih dari 50 ribu, itukan hak simbah, kan artinya simbah saat itu bawa tempe lebih banyak to ?” Tanyaku lagi

“Nggak mbak. Simbah itu tiap hari bawa tempenya ga berubah-ubah jumlahnya sama.” Cucunya kembali menjelaskan padaku.

“Tapi kenapa hasil penjualan simbah bisa berbeda-beda ?” tanyaku lagi

“Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama simbah, karena simbah tidak bisa melihat, simbah selalu bilang, ambil sendiri kembaliannya. Tapi mereka para pembeli itu selalu bilang, uangnya pas kok mbah, ga ada kembalian. Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu, ngasih uang 20 ribu. Ada yang beli tempe 10 ribu ngasih uang 50 ribu. Dan mereka semua selalu bilang uangnya pas, ga ada kembalian. Pernah suatu hari simbah dapat uang 350 ribu. Yaaa 300 ribu nya saya taruh dikotak amal masjid.” Begitu penjelasan sang cucu.

Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu. Disaat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau bisa kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi ini mbah Jum…?? Aahhh…. Logikaku yang hidup di era kemoderenan jahiliyah ini memang belum sampai.

Sampai rumah pukul 10:00 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan malam. Ternyata mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang dikampung itu menyebutnya). Jadi bila ada anak-anak yang dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare, muntah-muntah dan lain-lain, biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah mbah Jum. Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak, mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang, dan sejenisnya. Mbah Jum tidak pernah memberikan tarif untuk jasanya itu, padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongannya. Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukan lagi 100% ke kotak amal masjid. Ya ! 100% ! anda kaget ? sama, saya juga kaget.

Ketika aku kembali bertanya : “kenapa harus semuanya dimasukkan ke kotak amal ?”

mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum :
“Kulo niki sakjane mboten pinter mijet. Nek wonten sing seger waras mergo dipijet kaleh kulo, niku sanes kulo seng ndamel seger waras, niku kersane gusti Allah. Lha dadose mbayare mboten kaleh kulo, tapi kaleh gusti Allah.” (Saya itu sebenarnya nggak pinter mijit. Kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena gusti Allah. Jadi bayarnya bukan sama saya, tapi sama gusti Allah).

Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih. Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini. Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.

Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar. 4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran. Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).

Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah…!! Cucunya yang paling besar ternyata guru mengaji untuk anak-anak dikampung mereka. Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah qatam Al-Quran, bahkan 2 diantaranya sudah ada yang hafal 6 juz dan 2 juz.

“Kulo niki tiang kampong. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Alhamdulillah kersane gusti Allah kulo diparingi berkah, saget apal Quran. Gusti Allah niku bener-bener adil kaleh kulo.” (saya ini orang kampong. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Alhamdulillah kehendak gusti Allah, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Quran. Gusti Allah itu benar-benar adil sama saya).

Itu kata-kata terakhir mbah Jum, sebelum aku pamit pulang. Kupeluk erat dia, kuamati wajahnya. Kurasa saat itu bidadari surga iri melihat mbah Jum, karena kelak para bidadari itu akan menjadi pelayan bagi mbah Jum.

Matur nuwun mbah Jum, atas pelajaran sedekah tingkat tinggi 5 tahun yang lalu yang sudah simbah ajarkan pada saya di pelosok desa Yogyakarta.

SILAHKAN SHARE ATAU COPAS DENGAN MENYERTAKAN LINK BLOG INI.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1630417800338523&id=100001109553805

Kopi dan Cangkir

OLEH2 SILATURAHMI

Dalam sebuah acara silaturahmi, beberapa cucu dari 8 orang anak menjumpai eyangnya yg ada di desa.

Mereka menceritakan kisah sukses masing2.
Ada yang menjadi direktur BUMN, ada yang menjadi direktur Bank, ada yg menjadi pengusaha sukses, dokter, arsitek, pengacara, konsultan, dll.

Melihat para cucu2 tersebut ramai2  membicarakan kesuksesan mereka, eyang tsb segera ke dapur kmdn mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda2. ‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.

“Sudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Eyang sudah siapkan kopi buat kalian,” seru sang eyang memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek.

Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang eyang pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

“Mari, silakan diminum,” ajak sang eyang, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.

“Bagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun eyang sendiri.”

“Wah, enak sekali  eyang.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,” timpal salah satu cucu yang langsung diiyakan oleh saudara2 yang lain.

“Nah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?” tanya sang eyang.

Cucu2nya dari 8 anaknya yang menyebar di bwrbagai kota itu pun saling berpandangan.

"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tidak menarik.

Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu.
Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya.

Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.‎

Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yg kita miliki."

Semua cucunya tertegun mendengar penjelasan dari sang eyang.
Penjelasan dari sang eyang telah menyentak kesadaran mereka.

"Cucu-cucuku tercinta..."
lanjut sang eyang.

"Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati.
Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting"

Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, sarana yg mewah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dlm beribadah.
Itu konsep yg sangat keliru.

Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh  "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar."

Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang.
Tak salah jika kita mengejarnya.
Tak salah pula bila kita ingin memilikinya.

Namun, semua itu hanya sarana.
Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan.

Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagian sejati di dalam kehidupan kita?

Itu sangat menyedihkan.
Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal..."

Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya..."

Selamat menikmati secangkir kopi kehidupan, saudara-saudari tercinta...

Solusi Usaha di Masa Pandemik COVID-19

Sudah lama ingin mengeluarkan uneg - uneg yang ada dalam kepala, tapi baru kali ini saya berkesempatan untuk menuliskannya di blog ini, sil...