Sunday, September 22, 2013

The Power of Ikhlas

Dikisahkan ada seorang pemuda yang tinggal di suatu kampung yang warganya suka membawakan sajian - sajian pada suatu pohon besar yang dianggap keramat dengan tujuan menolak bala seperti kemarau yang panjang, banjir, gunung meletus, gempa bumi, kebakaran, wabah penyakit dan masih banyak lagi, bahkan tidak sedikit dari warga tersebut yang berharap dari pohon keramat itu agar diberikan rejeki yang berlimpah dan usaha mereka sukses.

Mengetahui warganya seperti itu sang pemuda menjadi sangat geram dan kecewa. Dengan semangat dia mengambil sebilah kapak yang akan digunakan  untuk menebang pohon tersebut.

Di tengah perjalanan menuju pohon keramat itu, sang pemuda dicegat oleh seorang kakek tua. Si kakek bertanya kepada pemuda tentang maksud tujuannya membawa kapak. Sang pemuda menceritakan maksud tujuannya kepada kakek tua itu. Si kakek meminta agar pemuda membatalkan rencananya tersebut dan memintanya untuk kembali kerumahnya. Mendengar permintaan si kakek itu, sang pemuda menjadi marah karena merasa telah dihalang - halangi oleh si kakek, terlebih lagi setelah pemuda itu mengetahui bahwa kakek itu adalah jin penunggu pohon keramat itu. Ketegangan itu akhirnya pecah menjadi suatu pertarungan yang sengit dan dengan mudahnya sang pemuda mampu mengalahkan kakek tersebut. Namun sebelum kapak sang pemuda menebas lehernya, jin tersebut meminta agar pemuda itu dapat mengampuni kesalahannya dan menjanjikan akan memberikan rejeki berupa gandum di depan pintu dan uang emas dibawah bantal tidurnya setiap pagi sehingga harta tersebut bisa pemuda gunakan sendiri dan sisanya dibagikan kepada warganya. Akhirnya sang pemuda kembali kerumahnya dan mengharapkan kebaikan yang dijanjikan oleh jin tersebut.

Keesokan harinya sang pemuda terbangun dan mendapatkan beberapa uang emas dibawah bantalnya dan sekarung gandum didepan pintu rumahnya. Sang pemuda menggunakan sebagian harta tersebut untuk dirinya sendiri dan membagikan sebagiannya lagi kepada warganya. pemuda itu lupa kepada warganya yang masih meminta kepada pohon keramat tersebut. Keesokan harinya, pada saat sang pemuda itu terbangun, dirinya tidak lagi menemukan uang emas dibawah bantal dan sekarung gandum didepan pintu rumahnya. Sang pemuda pun tetap ber-positive thinking, dia percaya bahwa jin adalah juga makhluk Tuhan yang bisa lupa atau khilaf, hal ini terjadi 3 hari berturut - turut. Di hari ke empat sang pemuda sudah tidak tahan lagi, segera dibawanya kapak yang rencananya akan dia gunakan untuk menebang pohon keramat itu.

Dalam perjalanan, pemuda itu kembali dicegat oleh kakek - kakek yang sama dengan yang 3 hari lalu. Perjumpaan kali ini juga berujung perkelahian antara si kakek, namun kali ini dengan mudahnya sang kakek mengalahkan pemuda tersebut, sang pemuda mengajukan pertandingan ulang dan kembali sang pemuda berhasil dikalahkan dengan mudah oleh si kakek.

Sang pemuda keheranan dan menanyakan kepada jin tersebut penyebab kekalahnnya. Jin tersebut menjelaskan penyebab sang pemuda tersebut kalah karena pada saat pertarungan pertama niat sang pemuda tulus dan ikhlas untuk menebang pohon yang menyebabkan warganya menyekutukan Tuhan, namun untuk pertarungan terakhir, niat sang pemuda bukan lagi ikhlas mengharap ridho Allah SWT tapi karena mengharapkan rejeki dari sang jin. Itulah kenapa jin dapat mengalahkan sang pemuda denga mudahnya karena tidak adanya pertolongan dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Thank you to leave a comment for kuyusku. We will get back to you as soon as possible. Have a great day!

Solusi Usaha di Masa Pandemik COVID-19

Sudah lama ingin mengeluarkan uneg - uneg yang ada dalam kepala, tapi baru kali ini saya berkesempatan untuk menuliskannya di blog ini, sil...