Friday, December 10, 2010

10 Wasiat untuk Istri yang Mendambakan Keluarga Bahagia

Wahai wanita Mukminah !
Janganlah engkau takut dan cemberut karena marahnya suami..!! dan janganlah engkau menangis dan sedih karena kekesalanmu, kesalah fahaman dalam rumah tangga adalah biasa, dan marahnya suami bukanlah suatu bencana..!

Wahai wanita Mukminah !
Jadikanlah rumahmu sebagai pondok yang tenang dan tempat nan aman yang dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang, ketenangan dan kelembutan, kemesraan dan keceriaan,sehingga engkau bisa dengan tenang mendidik dan mengasuh anak-anakmu dan juga menyambut suamimu dengan tebaran senyum dan hamparan cinta.

Dan, disini akan saya salinkan secara ringkas untaian wasiat yang perlu engkau baca dan fahami, yaitu : "Sepuluh Wasiat Untuk Istri Yang Mendambakan Keluarga Bahagia Tanpa Problema", dari kitab Usroh Bila Masyakil (Rumah Tangga Tanpa Problema) oleh Syaikh Mazin Abdul Karim Al-Farih, Al-Haura, hal 46-82.

Wahai wanita Mukminah.!
Sepuluh wasiat ini aku persembahkan untukmu, yang dengannnya engkau membuat ridla Tuhanmu, engkau dapat membahagiakan suamimu dan engkau dapat menjaga tahtamu.


Takwa Kepada Allah dan Menjauhi Maksiat Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah !!

Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan mennggoncangkan kerajaan. Maka janganlah engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah dan jangan engkau seperti Fulanah yang telah bermaksiat kepada Allah. Maka ia berkata dengan menyesal penuh tangis setelah dicerai oleh sang suami: "Ketaatan menyatukan kami dan maksiat menceraikan kami.."

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata : "Aku mohon ampun kepada Allah ... itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) ..".


Berupaya Mengenal Dan Memahami Suami Hendaknya seorang istri berupaya memahami suaminya. Ia tahu apa yang disukai suami maka ia berusaha memenuhinya. Dan ia tahu apa yang dibenci suami maka ia berupaya untuk menjauhinya, dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah Ta'ala).


Ketaatan Yang Nyata Kepada Suami dan Bergaul Dengan Baik. Sesungguhnya Hak Suami Atas Istrinya Itu Besar.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya :


Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya" [Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan Al-Albany, lihat "Shahihul Jami'us Shagir' No. 2594]

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.


Bersikap Qanaah (merasa cukup). Kami menginginkan wanita muslimah ridla dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.


Baik dalam mengatur urusan rumah, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makanan pada waktunya.


Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat denganya.


Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.


Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaanya.


Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya) Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya, serta paling tahu kekhususannya (yang paling pribadi dari diri suami). Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi.


Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan-kesalahan.
Termasuk kesalahan adalah : Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. termasuk kesalahan adalah apa yang dilakukan sebagian besar istri ketika suaminya baru kembali dari bekerja. Belum lagi si suami duduk enak, ia sudah mengingatkannya tentang kebutuhan rumah, tagihan, jajan anak-anak dll


Termasuk kesalahan adalah memakai pakaian yang paling bagus dan berhias dengan hiasan yang paling bagus ketika keluar rumah. Adapun di hadapan suami, tidak ada kecantikan dan tidak ada perhiasan.

Sebagai penutup pembahasan, kami persembahkan 'Untukmu wahai ibu anak-anak'. Dengarkanlah apa yang disabdakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.


"Artinya : Istri-istri kalian dari penghuni surga adalah wanita yang penyayang (keibuan), yang banyak anak (subur), yang selalu kembali kepada suaminya. Jika suaminya marah ia mendatangi dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata : 'Aku tidak akan dapat memejamkan mata (tidur) hingga engkau ridla" [Silsilah Al-hadits Shahihah oleh Al-Albany No. 287]

Dengan demikian, wanita muslimah yang bertakwa tidak akan mampu tidur dalam keadaan suaminya marah padanya.

Maka kemarilah -semoga Allah menjagamu-, letakkanlah tanganmu pada tangan suamimu dan bersepakatlah untuk mewujudkan "Keluarga Bahagia Tanpa Problema"


Wahai wanita Mukminah !!
Cukup kiranya ringkasan tersebut untuk engkau baca dan pahami, tapi alangkah baiknya jika engkau membacanya secara sempurna supaya engkau bisa lebih memahaminya dengan baik, untuk itu mintalah dengan kata cinta kepada suamimu untuk membeli buku tersebut ....

Akhirnya...
Peganglah tangan suami dengan kelembutan nan penuh kemesraan, dan tataplah matanya dengan sinar kasih sayang .. dan gapailah "Keluarga Bahagia Tanpa Problema".

No comments:

Post a Comment

Thank you to leave a comment for kuyusku. We will get back to you as soon as possible. Have a great day!

Solusi Usaha di Masa Pandemik COVID-19

Sudah lama ingin mengeluarkan uneg - uneg yang ada dalam kepala, tapi baru kali ini saya berkesempatan untuk menuliskannya di blog ini, sil...