Corporate Social Responsibility

Menurut saya, Corporate Social Responsibility (CSR) itu harus berbeda dengan sumbangan sosial atau bantuan, tidak hanya bersifat sementara saja tapi harus berkesinambungan sesuai dengan konsep dasar dari pemikiran CSR itu sendiri yang memiliki fungsi control dan standarisasi ISO 14000 - tentang Environment Management dengan urutan flow process Plan, Do, Check, Act, Continual Improvement Process. Dengan standarisasi ini, seluruh kegiatan CSR akan dilaporkan secara berkala. Beberapa investor juga mulai menanyakan kebijakan CSR sebelum menanamkan investasinya kepada perusahaan tersebut.

Tiap - tiap bisnis sudah pasti memiliki resiko terhadap dampak sosial masyarakat baik yang bersifat positif (menguntungkan) maupun negatif (merugikan). Mulai dari bisnis kecil, menengah hingga multinasional. Berikut beberapa contoh dampak sosial dari bisnis atau non bisnis yang ada:

1. Pemerintahan. Regulasi yang berdampak secara global terhadap kehidupan sosial, budaya, pendidikan, law enforcement, politik dan banyak lagi. Pemerintah seharusnya memiliki kebijakan CSR yang terbesar terhadap bidang usaha dipimpinnya sampai dengan kepada seluruh rakyat.
2. Perusahaan Makanan dan Minuman, seperti warung makan/restoran, perikanan, peternakan. Dampak lingkungan seperti limbah yang dihasilkan yang mempengaruhi kondisi udara, air dan tanah termasuk pelestarian habitat yang di-eksplotasi agar ekosistem tetap terjaga.
3. Bisnis Jasa Hiburan dan Rekreasi. Dampak terhadap kurangnya kebutuhan hiburan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk dampak negatif terhadap perusakan moral, pergeseran budaya domestik, rusaknya warisan budaya nasional dan dampak pengerusakan kealamian objek wisata.
4. Pertelevisian dan Periklanan .Dampak terhadap informasi yang disampaikan, budaya yang disosialisasikan, 
5. Manufaktur. Dampak lingkungan air, udara dan tanah seperti manajemen pemrosesan dan pembuangan limbah.
6. Firma Hukum. Dampak keamanan dan keadilan dalam keputusan yang diambil, dengan memberikan bantuan kepada pihak - pihak yang lemah dan tertindas.
7. Perbankan dan Lembaga Keuangan. Dampak perekonomian, penanaman investasi, penyaluran kredit dan jaminan keamanan bagi para nasabah.
8. Perusahaan Otomotif, Jasa Angkutan dan Transportasi. Dampak lingkungan air, udara dan tanah, ledakan volume kendaraan, fasilitas umum seperti penggunaan halte, jalan raya dan uji emisi secara berkala. 
9. Jasa Pendidikan. Dampak sosial terhadap anak - anak didik, tenaga pendidik dan orang tua murid.
10. Layanan Kesehatan. Dampak lingkungan air, udara dan tanah, dampak sosial sebagai fungsi pelayanan terhadap semua lapisan masyarakat.
11. Perusahaan  Telekomunikasi dan Internet. Mengontrol dampak sosial yang negatif dan memberikan perlindungan kepada hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights), perlindungan kepada anak - anak dan lingkungan (pengendalian emisi karbon).

Dampak negatif yang paling populer, yang ditimbulkan adalah berkurangnya waktu yang tersedia bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan atau kewajiban sosialnya yang diakibatkan karena tersitanya waktu dalam sehari untuk bekerja atau mencari nafkah. Beberapa perusahaan memberlakukan kebijakan balance life, memberikan kesempatan masing - masing individu untuk menjalankan fungsi sebagai insan sosial, sebagai orang tua, teman atau perangkat masyarakat.

Contoh berdasarkan pembagian diatas adalah hasil pemikiran sederhana dari penulis yang minim akan informasi secara detil terhadap dampak yang dapat timbul dan variasi jenis - jenis usaha yang ada, silakan menambahkan jika anda ikut peduli.

Mudah - mudahan tulisan ini bermanfaat bagi pihak - pihak yang akan atau telah menjalankan kebijakan CSR di perusahaannya.