Sunday, July 20, 2014

Catatan Tarawih Hari Ke-21

Sebagai warga negara Indonesia, kita adalah komponen utama dalam menjaga kedaulatan, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan NKRI tercinta. Tanpa mengurangi rasa hormat, Presiden dan aparat kemanan bukan komponen utama dalam menjaga semua yang disebutkan diatas. Kajian ini didasarkan pada pengalaman pahit bangsa kita di tahun 1998. Stabilitas nasional dan perekonomian menurun dan pemulihannya tetap banyak dipengaruhi oleh peran warga negara untuk melakukan rekonstruksi pembangunan dan menjaga situasi agar menjadi dan tetap kondusif.

Banyak rumor negatif berkembang secara acak terhadap perkiraan kondisi keamanan politik di negara kita pada tanggal 22 Juli 2014 (pengumuman hasil pilpres) dan setelahnya. Tentu akan ada saja pihak - pihak yang mengambil keuntungan dalam situasi seperti itu, mulai dari pihak luar dalam melakuan intervensi berkedok kemanusiaan dan sejuta kedok lainnya, oknum politik yang menunggangi mahasiswa sampai rakyat jelata melakukan penjarahan dan kriminalitas lainnya.

Belajar dari tahun 1998, kita seharusnya semakin dewasa dan pandai menyikapi (mengambil sikap) dengan keputusan hasil pilpres nanti. Selain itu kita sebagai warga negara dapat ikut berpartisipasi bahkan wajib dalam menjaga segala sesuatunya tetap baik. Terlebih lagi para pemimpin negara, tokoh masyarakat yang berpengaruh baik yang memiliki basis massa, alim ulama, cerdik pandai, penggiat dan aktivis politik untuk membantu memberikan jaminan rasa aman, melakukan sosialisasi, klarifikasi dalam pengambilan sikap serta konsolidasi secara serius dijajarannya dan masyarakat terhadap keputusan hasil pilpres nanti.

Sebagai warga negara nanti pada tanggal 22 Juli 2014 tidak usah lebay (berlebihan atau over acting), latah (ikut - ikutan) atau labil mudah terprovokasi berita yang tidak jelas asal usulnya, yang hanya akan merugikan negara kita sendiri.

Apa saja peran andil dan partisipasi kita sebagai warga negara dalam menjaga stabilitas nasional dan perekonomian pada tanggal tersebut dan sesudahnya? Mungkin beberapa usulan - usulan membangun yang didasarkan pada pengalaman kita di tahun 1998.

Tidak perlu tarik dana simpanan di Bank yang dapat menyebabkan persediaan uang keras berkurang.

Mahasiswa tidak perlu mengedepankan idealisme pragmatis yang dapat menimbulkan gesekan - gesekan di masyarakat, apalagi bersifat heroik dalam kondisi politik seperti sekarang. Ini bukan berarti menginjak - ijak hak kemanusiaan untuk menyampaikan pendapat. Just sit and let the expert done with their business. Salurkan enerji dan pemikiran sesuai dengan ruang lingkup dan tidak crosslining dengan wewenang pihak lain yang lebih kompeten.

Tidak perlu mengungkapkan rasa kecewa atas kekalahan calon pemimpin yang didukung secara berlebihan apalagi cenderung anarkis. Toh tindakan anarkis akan merugikan bangsa kita sendiri karena apa yang sudah dibangun menjadi rusak dan hancur, terlebih setelah itu kita harus membanting tulang untuk memperbaiki apa yang kita sudah rusak. Suatu tindakan yang sia - sia dan tidak pintar.
Mengisi hari - hari dan beraktifitas seperti hari - hari biasa.

Tidak perlu melakukan penimbunan sembako, karena tindakan seperti ini dapat mengakibatkan peredaran barang di pasar berkurang yang akan mendongkrak harga barang menjadi tinggi. Simpanlah secukupnya dan biarkan pemerintah melakukan jaminan kesediaan barang sembako.

Organisasi masyarakat (ormas) tidak perlu melakukan pengamanan swadaya karena pengamanan dilakukan oleh aparat keamanan yang komandonya diambil alih langsung oleh Preaiden. Let him do his job. Dengan membantu menjaga situasi tetap kondusif akan banyak membantu Preaiden menjaga keamanan dan stabilitas nasional.

Hargai bulan Ramadhan, fokus menjalankan aktifitas agama di bulan Ramadhan dapat membantu mendinginkan suhu politik saat ini. Terlebih lagi bagi umat Islam, tanggal 22 Juli itu termasuk dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yang terdapat ampunan dari dosa dan siksa api neraka. Daripada melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat, jauh lebih baik dengan menyibukkan diri beribadah dan menyambut hari raya Idul Fitri.

Mari kita berdoa, semoga negara dan bangsa Indonesia selalu dalam lindungan-Nya, diberikan kelancaran dalam proses pengumunan hasil pilpres dan pemimpin terpilih dapat bekerja dengan baik dan amanah membawa Indonesia menjadi lebih sejahtera, gemah ripah loh jinawi, tentrem kerto raharjo dan dapat kembali menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Aamiin YRA!

Catatan Tarawih hari ke-21, 19 Juli 2014, Jakarta.

No comments:

Post a Comment

Thank you to leave a comment for kuyusku. We will get back to you as soon as possible. Have a great day!

Solusi Usaha di Masa Pandemik COVID-19

Sudah lama ingin mengeluarkan uneg - uneg yang ada dalam kepala, tapi baru kali ini saya berkesempatan untuk menuliskannya di blog ini, sil...